Mengapa Amerika Menaruh Perhatian pada QRIS? Perspektif Global atas Sistem Pembayaran Digital Indonesia

 Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) telah mendorong digitalisasi pembayaran dengan meluncurkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Sistem ini memungkinkan berbagai aplikasi pembayaran digital untuk menggunakan satu kode QR yang seragam di seluruh Indonesia. Tidak han


ya itu, QRIS kini mulai merambah kerja sama lintas negara, seperti dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura, yang memungkinkan transaksi lintas negara lebih mudah dan cepat.

Namun, seiring pertumbuhan dan ekspansi sistem ini, muncul perhatian dari negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat. Mengapa QRIS bisa menjadi perhatian bagi negara adidaya seperti AS?

1. Pengaruh terhadap Dominasi Dolar AS

Sebagian besar transaksi global masih didominasi oleh dolar AS. Dengan sistem seperti QRIS yang memungkinkan pembayaran langsung antar negara dalam mata uang lokal tanpa harus melewati dolar, dominasi ini bisa perlahan terkikis. Jika semakin banyak negara ASEAN menggunakan sistem pembayaran lokal, ketergantungan terhadap dolar dalam transaksi lintas negara pun bisa berkurang.

2. Persaingan dengan Sistem Pembayaran Global

Visa, Mastercard, dan PayPal adalah contoh raksasa fintech yang berbasis di AS. Mereka telah lama menjadi penguasa sistem pembayaran global. Ekspansi QRIS yang menghindari sistem ini—apalagi jika semakin banyak negara mengadopsinya—berpotensi menggeser dominasi pemain lama tersebut. Tentu saja, ini membuat AS lebih waspada terhadap perkembangan sistem pembayaran digital asing.

3. Isu Keamanan dan Pengawasan

Dalam dunia digital, data adalah kekuatan. Sistem pembayaran seperti QRIS yang dikelola dan diatur oleh negara lain bisa menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan, pengawasan transaksi lintas batas, dan potensi pencucian uang jika tidak ada keterlibatan sistem internasional yang bisa dipantau oleh otoritas AS.

4. Pertarungan Pengaruh Ekonomi Global

QRIS bukan sekadar sistem pembayaran—ia adalah bagian dari penguatan kedaulatan ekonomi digital Indonesia. Semakin banyak negara yang menggunakan standar lokal seperti QRIS, semakin kuat pula posisi tawar negara-negara tersebut dalam tatanan ekonomi digital global, yang selama ini banyak diatur oleh negara-negara Barat.

---

Kesimpulan:

QRIS adalah simbol dari semangat kemandirian digital dan inklusi keuangan Indonesia. Namun, ketika sistem ini mulai melintasi batas negara dan berpotensi mengganggu arsitektur keuangan global yang sudah lama dikendalikan oleh Barat, perhatian dari negara-negara seperti Amerika Serikat menjadi tak terelakkan. Ini bukan sekadar soal teknologi, tapi juga soal geopolitik ekonomi di era digital.

Amerika tidak secara langsung mempermasalahkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), tapi mungkin fenomena ini merujuk pada kekhawatiran atau perhatian umum dari negara-negara besar seperti AS terhadap sistem pembayaran digital asing yang digunakan lintas negara. Beberapa alasan kenapa QRIS atau sistem serupa bisa jadi perhatian:

1. Potensi pengaruh ekonomi asing

Negara seperti AS sering memperhatikan sistem pembayaran lintas batas yang tidak menggunakan dolar AS, karena bisa mengurangi dominasi dolar dalam transaksi global.

2. Keamanan dan pengawasan keuangan

Sistem seperti QRIS yang memungkinkan pembayaran lintas negara (misalnya kerja sama QRIS dengan Thailand, Malaysia, dan negara ASEAN lain) bisa menyulitkan pengawasan transaksi oleh otoritas AS jika tidak melibatkan sistem keuangan mereka.

3. Persaingan teknologi dan kontrol data

AS sensitif terhadap pertumbuhan sistem teknologi keuangan dari negara lain (terutama Asia), karena bisa mengurangi pengaruh perusahaan fintech dan teknologi dari AS di kawasan tersebut.

4. Regulasi dan standar global

Jika QRIS diterapkan di luar negeri atau digunakan oleh wisatawan asing tanpa melibatkan sistem pembayaran global seperti Visa/Mastercard (yang sebagian besar berbasis di AS), bisa saja dipandang sebagai gangguan terhadap model bisnis lama yang sudah mengakar.

Tapi secara formal, QRIS adalah standar lokal Indonesia untuk menyederhanakan pembayaran digital. Yang mungkin menjadi isu hanyalah jika QRIS digunakan secara internasional dan memengaruhi sistem keuangan global yang selama ini dikontrol atau dipengaruhi oleh AS.